Jumat, 04 Desember 2015

Laporan Praktikum 1 : Pengukuran



Judul :Pengukuran
I.         KAJIAN PUSTAKA
A.      Pengertian Pengukuran
            Pengukuran adalah suatu teknik untuk menyatakan suatu sifat fisis dalam bilangan sebagai hasil membandingkannya dengan suatu besaran baku yang diterima sebagai satuan. (Drs. Soejoto dan Drs. Euis Sustinis MS, 1993:1)
Pengukuran merupakan salah satu kegiatan yang menunjukkan untuk mengidentifikasi besar atau kecilnya suatu obyek. Pengukuran adalah suatu prosedur yang sistematis untuk memperoleh informasi data kuantitatif baik data yang dinyatakan dalam bentuk angka maupun uraian yang akurat, relevan, dan dapat dipercaya terhadap atribut yang diukur dengan alat ukur yang baik dan prosedur yang jelas dan benar. Pengukuran bertujuan untuk mengetahui nilai atau besarnya sesuatu. Alat-alat ukur seperti penggaris dan meteran gulung digunakan untuk mengukur panjang, neraca atau timbangan digunakan untuk mengukur berat atau massa, gelas ukur digunakan untuk mengukur volume. Alat-alat tersebut dipakai untuk mengukur sesuatu yang disebut besaran, dan hasilnya biasa dinyatakan dalam bentuk angka. Dalam pengukuran ada yang dikenal dengan istilah besaran. Sesuatu yang dapat dinilai dengan menggunakan alat ukur tertentu yang mempunyai satuan disebut besaran. Besaran dapat dibedakan menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
1.        Besaran Pokok
            Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak bergantung pada satuan-satuan besaran lain. (Drs. Edi Istiyono, 2004:16)
Tabel 1. Besaran Pokok
No.
Besaran
Lambang
Satuan
Lambang satuan
1.
Panjang
l
Meter
M
2.
Massa
m
Kilogram
Kg
3.
Waktu
t
Sekon
S
4.
Kuat arus listrik
i
Ampere
A
5.
Suhu
T
Kelvin
K
6.
Jumlah zat
N
Mol
mol
7.
Intensitas Cahaya
I
Kandela
cd


2.     












 

2. Besaran Turunan
          Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. Satuan dari besaran turunan tergantung pada satuan besaran pokok. (Drs. Edi Istiyono, 2004:22)
Tabel 2. Contoh-contoh besaran turunan
No
Besaran
Lambang
Satuan
Lambang Satuan
1.
Luas
A
Meter Persegi
m2
2.
Volume
V
Meter Kubik
m3
3.
Kecepatan
v
Meter persekon
m/s
4.
Percepatan
a
Meter persekon kuadrat
m/s2
5.
Gaya
F
Newton
N= kg.m/s2
6.
Usaha
W
Joule
J=kg.m2/s2
7.
Daya
P
Watt
W=kg.m3/s2

B.       Satuan Pengukuran
Suatu pengukuran harus mencakup baik kuantitas maupun periang tentang apa yang diukur. Detik atau sekon (s), meter (m), dan kilogram (kg) kesemuanya merupakan suatu pengukuran. 
Satuan baku pengukuran adalah suatu satuan yang digunakan sebagai pembanding hasil pengukuran lainnya. Satuan baku pengukuran biasanya disimpan di suatu tempat dan dijaga agar tidak berubah karena pengaruh-pengaruh seperti suhu, kelembapan, dan lain-lain. Suatu satuan baku pengukuran harus memenuhi tiga persyaratan. Ketiga persyaratan tersebut adalah mudah didapat, seragam, dan dikenal secara universal. Pertama, satuan baku pengukuran harus mudah didapat dalam artian bahwa satuan baku itu harus terdapat di seluruh daerah pemakainya. Kedua, satuan baku pengukuran yang seragam akan selalu memberi hasil pengukuran yang identik. Ketiga, satuan baku pengukuran harus dikenal secara universal sebab tanpa ini satuan pengukuran itu belum dapat dikatakan baku.
Berdasarkan kesepakatan para ahli, beberapa satuan baku pengukuran dikumpulkan dalam suatu sistem. Salah satu sistem pengukuran yang sangat terkenal adalah Sistem Internasional atau SI. SI atau Sistem Internasional yang juga sering disebut sistem metrik, adalah sistem yang dikenal secara luas dan sekarang digunakan oleh hampir semua bangsa di dunia. Penggunaan “bahasa” pengukuran yang universal memungkinkan terjadinya komunikasi IPA secara internasional. (Supriyono Koes H. dan Prabowo, 1998:2

C.      Mengukur dengan Menggunakan Alat
1.        Mengukur Panjang
Panjang didefinisikan sebagai jarak antara dua titik. Satuan panjang dalam sistem metrik adalah meter. Satu meter dinyatakan sebagai 1/299.792.458 jarak perjalanan cahaya dalam ruang hampa selama 1 detik. Alat ukur panjang yang telah menggunakan SI adalah mistar,jangka sorong, dan mikrometer sekrup. Mistar digunakan untuk mengukur benda dengan ketelitian 0,05 cm atau 0,5 mm. Jangka sorong digunakan untuk mengukur diameter pipa dan ketebalan benda tipis dengan ketelitian 0,1 mm, sedangkan mikrometer sekrup digunakan untuk mengukur diameter benda bundar, seperti kelereng/ peluru dan plat yang sangat tipis. Ketelitian mikrometer sekrup mencapai 0,01 mm.
2.        Mengukur Massa
Massa adalah suatu besaran yang menyatakan jumlah zat atau materi yang terkandung dalam suatu benda. Menurut sistem Internasional (SI), satuan besaran massa adalah kilogram (kg). Definisi kilogram standar adalah “Satuan kilogram adalah massa sebuah silinder platina iridium yang aslinya disimpan di kota Sevres dekat paris.” Satu kilogram standar disamakan dengan massa satu liter air murni pada suhu 4ºC.Alat ukur massa secara umum disebut neraca. Beberapa jenis neraca, di antaranya: neraca pasar, neraca analitis, neraca berlengan, dan neraca O’Hauss. Neraca pasar digunakan untuk menimbang kebutuhan pokok (bahan makanan) rumah tangga, seperti sayuran, beras, minyak, gula, dan sebagainya. Neraca ini memiliki anak timbangan dengan ukuran terbesar 5 kg dan ukuran terkecil 50 g. Dalam dunia perdagangan, digunakan juga neraca analitis yang berfungsi untuk mengukur massa emas. Berbeda dengan neraca O'Hauss, neraca ini banyak digunakan di laboratorium untuk mengukur massa jenis unsur/senyawa dalam penelitian ilmiah. Neraca ini memiliki ketelitian hingga 10 mg.
3.        Mengukur Suhu
Satu hal yang secara dini dapat dirasakan oleh anak-anak adalah panas dan dinginnya suatu benda. Secara umum, perubahan ukuran karena perubahan suhu merupakan sifat semua materi, tidak peduli apakah materi itu berupa zat padat, zat cair, atau gas. Sifat semacam ini merupakan dasar untuk pembuatan alat ukur suhu pada umumnya Thermometer alkohol atau air raksa dalam tabung kaca. Skala suhu yang disepakati pada konferensi tahun 1960 didasarkan pada titik suhu tertentu yang disebut tripel air. Pada titik tripel itu terjadi kesetimbangan zat padat, zat cair, dan gas. Suhu sebesar 273,16 K merupakan suhu pada titik tripel itu. Titik beku air adalah 273,15 K yang tepat sama dengan 0º pada skala suhu Celcius.
4.        Mengukur Waktu
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah jam dan stopwatch. Pada jam terdapat jarum panjang yang berfungsi untuk menunjukkan sekon atau detik. Satu putaran jarum panjang lamanya 1 menit dan mencakup 60 skala. Jadi, satu skala yang ditunjuk jarum panjang menyatakan 1 sekon. Pada stopwatch, satu putaran jarum menunjukkan 30 sekon. Artinya, 1 skala menunjukkan 0,5 sekon. Jadi, dengan menggunakan stopwatch,pengukuran dapat lebih teliti sampai 0,5 sekon. Jam atau stopwatch ada yang menggunakan sistem analog atau sistem digital. Pada sistem analog penunjukan nilai waktu dengan jarum sehingga alat ini memanfaatkan pegas. Adapun sistem digital penunjukan nilai waktu dengan angka. Batas ketelitian stopwatch analog sampai 0.1 sekon, sedangkan yang digital dapat mencapai 0,001 sekon. Adapun alat ukur waktu lain adalah kronometer. Alat ini dapat mengukur waktu lebih teliti daripada stopwatch. Jam atom cesium adalah alat pengukuran waktu yang sangat tinggi ketepatannya.









II.      PELAKSANAAN PRAKTIKUM
A.      Praktikum 1 :Pengukuran Panjang
1.        Alat :
a.         Mistar
b.        Jengkal
2.        Bahan :
a.         Meja
b.        Papan Tulis
3.        Langkah Kerja :
a.         Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan saat melakukan pengamatan.
b.        Mengukur panjang meja dengan menggunakan mistar dan jengkal, lalu diamati.
c.         Mengukur panjang papan tulis dengan menggunakan mistar dan jengkal, lalu diamati.
d.        Membuat tabel pengamatan sesuai kreatifitas dengan hasil yang telah diperoleh saat melakukan pengamatan.
e.         Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah diperoleh.
B.       Praktikum 2 : Pengukuran Massa
1.        Alat :
a.         Neraca ohaus
b.        Baterai sebanyak 1 buah
c.         Batu sebanyak 1 buah

2.        Bahan:
-
3.        LangakahKerja:
a.         Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan saat melakukan pengamatan.
b.        Mengukur massa dari baterai sebanyak 1 buah dengan menggunakan neraca ohaus.
c.         Mengukur massa dari batu dengan menggunakan neraca ohaus.
d.        Membandingkan massa kedua benda tersebut.
e.         Membuat tabel pengamatan sesuai kreatifitas.
f.         Membuat kesimpulan dari pengamatan.
C.    Praktikum 3 : PengukuranSuhu
1.      Alat :
a.       Thermometer 1 buah
b.      Bejana Kaca 1 buah
c.       Pengaduk/sendok kecil 1 buah
d.      Bunsen/Lampu Spiritus 1 buah
e.       Kaki pembakar 1 buah
2.      Bahan :
a.       Es batu secukupnya
3.      Langkah Kerja :
a.         Menyediakan alat dan bahan yang diperlukan saat melakukan pengamatan.
b.        Mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
c.         Memanaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelan secara terus menerus sampai mencapai suhu 100 ͦC.
d.        Memperhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan suhu yang tertera pada termometer.
e.         Mengukur suhu pada bejana tersebut ketika es melebur (dari padat ke cair), proses pencairan kemudian mulai memanas, suhu air meningkat (keluar gelombang air), timbul suara air mendidih, titik didih air maksimum (100 ͦ C).
f.         Mencatat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada lembar pengamatan.
g.        Membuat tabel pengamatan sesuai kreatifitas.
h.        Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah diperoleh.
D.      Praktikum 4 : PengukuranWaktu
1.        Alat :
a.         Stopwatch
2.        Bahan :
a.         Lembar pengamatan
b.        Pulpen
3.        Langkah Kerja :
a.         Menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan pada saat melakukan pengamatan.
b.        Mengukur detak denyut nadi 2 teman sebelumnya, setelah berlari sekitar 2 menit. Kemudian mengukur dengan menggunakan alat stopwatch selama 1 menit.
c.         Denyut Jantung normal anak-anak 10 tahun, lebih tua, dan orang dewasa (termasuk manula) : 60 – 100 denyut per menit. Jika hasil perhitungan denyut jantung kurang atau melebihi dari angka di atas, berarti ada masalah.
d.        Membuat tabel pengamatan sesuai kreativitas.
e.         Membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah diperoleh.

















III.  HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.      Hasil Pengamatan Praktikum 1 : Pengukuran Panjang













B.       Hasil Pengamatan Praktikum 2 : Pengukuran Massa














C.      Hasil Pengamatan Praktikum 3 : Pengukuran Suhu














D.      Hasil Pengamatan Praktikum 4 : Pengukuran Waktu


































IV.   ANASLIS HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
A.      Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 1 : Pengukuran Panjang
Pertama-tama pengamat menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alatnya yaitu mistar dan jengkal. Bahannya yaitu papan tulis dan meja. Setalah alat dan bahan sudah siap, pengamat langsung mengukur papan tulis dan meja dengan menggunakan mistar dan jengkal. Setelah itu pengamat mencatat berapa panjang dari papan tulis dan meja tersebut. Setelah pengamatan dilakukan, pengamat membuat tabel hasil pengamatan dan  mebuat kasimpulan berdasarkan hasil pengamatan.
Pada pengukuran panjang papan tulis dan meja menggunakan mistar berbeda dengan menggunakan jengkal. Hasil pengukuran panjang papan tulis dengan menggunakan mistar yaitu 243,6 cm, sedangkan pengukuran panjang papan tulis dengan menggunakan jengkal yaitu 11. Dan pengukuran yang kedua yaitu pengukuran panjang meja, hasil pengukuran menggunakan mistar 169,1 cm dan hasil pengukuran menggunakan jengkal yaitu 7 + 7  jari.
Pengukuran dengan menggunakan mistar lebih akurat karena mistar memiliki skala ukur yang telah ditetapkan, sehingga hasil pengukuran lebih akurat. Sedangkan pengukuran menggunakan jengkal  tidak akurat karena setiap orang memiliki ukuran jengkal yang berbeda-beda.
B.       Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 2 : Pengukuran Massa
Pertama-tama pengamat menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alatnya yaitu Neraca Ohaus, baterai sebanyak 1 buah dan batu sebanyak 1 buah. Setelah alat dan bahan sudah siap, pengamat mengukur massa dari baterai dan batu. Kemudian, pengamat membandingkan massa kedua benda tersebut. Setelah pengamatan dilakukan, pengamat membuat tabel hasil pengamatan dan membuat kesimpulan dari hasil pengamatan. Pada setiap benda memiliki massa yang berbeda-beda. Massa benda pada baterai yaitu 57,95 gr. Adapun massa pada batu yaitu 33,63 gr.
Setiap benda memiliki massa yang berbeda-beda tergantung dari jenis bahannya. Misalkan baterai dan batu memiliki massa yang berbeda-beda ketika di ukur.
C.      Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 3 : Pengukuran Suhu
Pertama-tama pengamat menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alatnya yaitu Thermometer 1 buah, bejana kaca 1 buah, pengaduk/sendok kecil 1 buah, bunsen/lampu spiritus 1 buah, dan kaki pembakar 1 buah. Bahannya yaitu es batu secukupnya. Setelah alat dan bahan sudah siap, pengamat memasukkan es batu, kemudian pengamat memasukkan Thermometer ke dalam bejana kaca yang berisi es batu tersebut dan mencatat suhu yang terlihat pada Thermometer tersebut. Kemudian pengamat menyalakan pembakar spiritus dan memanaskan air tersebut selama beberapa menit. Setelah itu pengamat mencatat suhu air tersebut dengan menggunakan Thermometer. Setelah pengamatan dilakukan, pengamat membuat tabel hasil pengamatan dan membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.
Hasil pengukuran suhu es batu pada saat sebelum dipanaskan yaitu 8 ͦ C dan pada saat es batu tersebut telah dipanaskan hasilnya yaitu 27 ͦ C. Jadi suhu es batu sebelum dipanaskan berbeda dengan suhu es batu yang sudah dipanaskan.
Suhu sebelum benda dipanaskan lebih rendah dari suhu benda setelah dipanaskan. Ini berarti suhu dipengaruhi oleh pemanasan.
D.      Analisis Hasil Pengamatan Praktikum 4 : Pengukuran Waktu
Pertama-tama pengamat menyediakan alat dan bahan yang dibutuhkan. Alatnya yaitu stopwatch. Bahannya yaitu lembar pengamatan dan pulpen. Setelah alat dan bahan sudah siap, pengamat mengukur detak denyut nadi 2 orang. Kemudian pengamat mengukur dengan menggunakan stopwatch selama 1 menit. Setelah itu pengamat menyuruh 2 orang itu untuk berlari selama ±2 menit. Kemudian pengamat mengukur kembali detak denyut nadi seseorang tersebut selama 1 menit. Dan pengamat mengukur dengan menggunakan stopwacth. Setelah pengamatan dilakukan, pengamat membuat tabel hasil pengamatan dan membuat kesimpulan dari hasil pengamatan yang telah dilakukan.
Hasil pengukuran denyut nadi kedua orang tersebut berbeda pada saat setelah berlari dan sesudah berlari. Denyut nadi saudari Nopiyanti sebelum berlari (84 denyut per menit) dan sesudah berlari (96 denyut per menit). Pengukuran denyut nadi pada saudara Gusti Satrio yaitu sebelum berlari (66 denyut per menit) dan sesudah berlari (127 denyut per menit).
Cepat lambatnya denyut nadi seseorang, dipengaruhi oleh banyaknya tenaga yang dikeluarkan.
V.      KESIMPULAN
A.      Kesimpulan Praktikum 1 : Pengukuran Panjang
Pengukuran merupakan suatu kegiatan yang menunjukkan perbandingan langsung dari benda yang diukur langsung dengan berbeda skala asli. Setiap alat ukur memiliki ketelitian yang berbeda. Adapun alat ukur panjang yang telah menggunakan SI adalah mistar,jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
B.       Kesimpulan Praktikum 2 : Pengukuran Massa
Massa adalah suatu besaran yang menyatakan jumlah zat atau materi yang terkandung dalam suatu benda. Alat ukur massa secara umum disebut neraca. Beberapa jenis neraca, di antaranya: neraca pasar, neraca analitis, neraca berlengan, dan neraca O’Hauss. Neraca pasar digunakan untuk menimbang kebutuhan pokok (bahan makanan) rumah tangga, seperti sayuran, beras, minyak, gula, dan sebagainya.
C.      Kesimpulan Praktikum 3 : Pengukuran Suhu
Secara umum, perubahan ukuran karena perubahan suhu merupakan sifat semua materi, tidak peduli apakah materi itu berupa zat padat, zat cair, atau gas. Skala suhu yang disepakati pada konferensi tahun 1960 didasarkan pada titik suhu tertentu yang disebut tripel air. Pada titik tripel itu terjadi kesetimbangan zat padat, zat cair, dan gas. Suhu sebesar 273,16 K merupakan suhu pada titik tripel itu. Titik beku air adalah 273,15 K yang tepat sama dengan 0º pada skala suhu Celcius.


D.      Kesimpulan Praktikum 4 : Pengukuran Waktu
Alat yang biasa digunakan untuk mengukur waktu adalah jam dan stopwatch. Satu putaran jarum panjang lamanya 1 menit dan mencakup 60 skala. Jadi, satu skala yang ditunjuk jarum panjang menyatakan 1 sekon. Pada stopwatch, satu putaran jarum menunjukkan 30 sekon. Artinya, 1 skala menunjukkan 0,5 sekon.

















DAFTAR PUSTAKA
Humizar, Sarlem. 2005. Dunia Fisika 1 untuk SMP Kelas VII. Jakarta:    Penerbit Erlangga
Istiyono Edi. 2004. Sains Fisika untuk Kelas X. Jakarta: Intan Parmata.
Karim Saeful, dkk. 2009. Belajar IPA I Membuka Cakrawala Alam Sekitar untuk Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Depdiknas.

Prabowo. 1998. Konsep-Konsep Dasar IPA. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Rohima Iip, dkk. 2009. Alam Sekitar IPA Terpadu untuk SMP/ MTs Kelas VII. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan.

Soejoto. 1993. Pentunjuk Praktikum Fisika Dasar. Makassar: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.

Tim Dosen. 2014. Konsep Dasar Ipa 1. Makassar: Universitas Negeri Makassar











Tidak ada komentar:

Posting Komentar